FUNGSI SELF EFFICACY [Efikasi diri / Keyakinan diri]
Have you ever wondered whether you have a strong SELF EFFICACY?
Pernarkah kamu berpikir apakah kamu memiliki keyakinan diri yang kuat?
Believe or not? Or perhaps you are curious about how people develop their self-efficacy beliefs?
Fungsi
Self Efficacy
Self efficacy atau efikasi diri yang telah terbentuk akan mempengaruhi dan
memberi fungsi pada aktifitas individu. Bandura (1994: 4-7) menjelaskan tentang
pengaruh dan fungsi tersebut, yaitu:
a.
Fungsi
kognitif
Pengaruh dari efikasi diri pada proses kognitif seseorang
sangat bervariasi. Pertama, efikasi diri yang kuat akan mempengaruhi tujuan
pribadinya. Semakin kuat efikasi diri, semakin tinggi tujuan yang ditetapkan
oleh individu bagi dirinya sendiri dan yang memperkuat adalah komitmen individu
terhadap tujuan tersebut. Individu dengan efikasi diri yang kuat akan mempunyai
cita-cita yang tinggi, mengatur rencana dan berkomitmen pada dirinya untuk
mencapai tujuan tersebut. Kedua, individu dengan efikasi diri yang kuat akan
mempengaruhi bagaimana individu tersebut menyiapkan langkah-langkah antisipasi
bila usahanya yang pertama gagal dilakukan.
b.
Fungsi
motivasi
Efikasi diri memainkan peranan penting dalam pengaturan
motivasi diri. Sebagian besar motivasi manusia dibangkitkan secara kognitif.
Individu memotivasi dirinya sendiri dan menuntun tindakan-tindakan dengan
menggunakan pemikiran-pemikiran tentang masa depan sehingga individu tersebut
akan membentuk kepercayaan mengenai apa yang dapat dirinya lakukan. Individu
juga akan mengantisipasi hasil-hasil dari tindakan yang prospektif, menciptakan
tujuan bagi dirinya sendiri dan merencanakan bagian dari tindakan-tindakan
untuk merealisasikan masa depan yang berharga. Efikasi diri akan berpengaruh
terhadap aktifitas yang dipilih, keras atau tidaknya dan tekun atau tidaknya
individu dalam usaha mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
c.
Fungsi
afeksi
Efikasi diri akan mempunyai kemampuan coping individu dalam mengatasi besarnya
stres dan depresi yang individu alami pada situasi yang sulit dan menekan, dan
juga akan mempengaruhi tingkat motivasi individu tersebut. Efikasi diri
memegang penaran penting dalam kecemasan, yaitu untuk mengontrol stres yang
terjadi. Semakin kuat efikasi diri, individu semakin menghadapi tindakan yang
menekan dan mengancam. Individu yang yakin pada diri sendiri dapat menggunakan
kontrol pada situasi yang mengancam, tidak akan membangkitkan pola-pola pikiran
yang menggangu. Sedangkan bagi individu yang tidak dapat mengatur situasi yang
mengancam akan mengalami kecemasan yang tinggi.
Individu yang memikirkan ketidakmampuan coping dalam dirinya dan memandang
banyak aspek dari lingkungan sekeliling sebagai situasi ancaman yang penuh
bahaya, akhirnya akan membuat individu membesar-besarkan ancaman yang mungkin
terjadi dan khawatir terhadap hal-hal yang sangat jarang terjadi. Melalui
pikiran-pikiran tersebut, individu menekan dirinya sendiri dan meremehkan
kemampuan dirinya sendiri.
d.
Fungsi
selektif
Fungsi selektif akan mempengaruhi pemilihan aktivitas
atau tujuan yang akan diambil oleh individu. Perilaku individu ini akan
memperkuat kemampuan, minat-minat dan jaringan sosial yang mempengaruhi
kehidupan, dan akhirnya akan mempengaruhi arah perkembangan personal. Hal ini
karena pengaruh sosial berperan dalam pemilihan lingkungan, berlanjut untuk
meningkatkan kompetensi, nilai-nilai dan minat-minat tersebut dalam waktu yang
lama setelah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan keyakinan telah
memberikan pengaruh awal.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
efikasi diri dapat memberi pengaruh dan fungsi kognitif, fungsi motivasi,
fungsi afeksi, dan fungsi selektif pada aktivitas individu.
Komentar
Posting Komentar