FAKTOR-FAKTOR SELF EFFICACY [Efikasi diri/Keyakinan diri]
Bandura dalam (Anwar: 2009) Ada beberapa yang mempengaruhi efikasi diri, antara lain:
Budaya mempengaruhi self efficacy melalui nilai (value), kepercayaan (belief), dan proses pengaturan diri (self-regulation process) yang berfungsi sebagai sumber penilaian self efficacy dan juga sebagai konsekuensi dari keyakinan akan self efficacy.
Perbedaan gender juga berpengaruh terhadap self efficacy. Hal ini dilihat dari penelitian yang menyatakan bahwa wanita efikasinya lebih tinggi dalam mengelola perannya. Wanita yang memiliki peran selain sebagai ibu rumah tangga, juga sebagai wanita karir akan memiliki self efficacy yang tinggi dibandingkan dengan pria yang bekerja.
Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan dirinya sendiri semakin kompleks suatu tugas yang dihadapi oleh individu maka akan semakin rendah individu tersebut menilai kemampuannya. Sebaliknya, jika individu dihadapkan pada tugas yang mudah dan sederhana maka akan semakin tinggi individu tersebut menilai kemampuannya.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi self efficacy individu adalah insentif yang diperolehnya. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan self efficacy adalah competent contingens incentive, yaitu intensif yang diberikan oleh orang lain yang merefleksikan keberhasilan seseorang.
Individu yang memiliki status lebih tinggi akan memperoleh derajat kontrol yang lebih besar sehingga self efficacy yang dimilikinya juga tinggi. Sedangkan individu yang memiliki status yang lebih rendah akan memiliki kontrol yang lebih kecil sehingga self efficacy yang dimilikinya juga rendah.
Individu akan memiliki self efficacy tinggi, jika ia memperoleh informasi positif mengenai dirinya, sementara individu akan memiliki self efficacy yang rendah, jika ia memperoleh informasi negatif mengenai dirinya.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi self efficacy adalah pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, persuasi verbal, keadaan fisiologis dan emosi.
Komentar
Posting Komentar