TERBENTUKNYA SELF EFFICACY [Efikasi Diri / Keyakinan Diri]
Bandura dalam (Ghufron & Rini, 2011: 78) mengatakan bahwa terbentuknya keyakinan seseorang terhadap self efficacy terdiri dari empat sumber, yaitu:
1. Pengalaman yang telah dilalui (enactive mastery experience)
Pengalaman keberhasilan akan menaikan self efficacy individu, sedangkan pengalaman kegagalan akan menurunkannya. Setelah self efficacy yang kuat berkembang melalui serangkaian keberhasilan, dampak negatif dari kegagalan-kegagalan yang umum akan terkurangi. Bahkan, kemudian kegagalan diatasi dengan usaha-usaha tertentu yang dapat memperkuat motovasi diri apabila seseorang menemukan lewat pengalaman bahwa hambatan tersulit dapat melalui usaha yang terus-menerus.
Mencapai keberhasilan akan memberikan dampak yang berbeda-beda. Tergantung proses pencapaiannya (Alwisol, 2012: 288):
- Semakin sulit tugasnya, keberhasilan akan membuat efikasi semakin tinggi
- Kerja sendiri, lebih meningkatkan efikasi dibanding kerja kelompok, dibantu orang lain
- Kegagalan menurunkan efikasi, kalau orang merasa sudah berusaha sebaik mungkin
- Kegagalan dalam suasana emosional/stres, dampaknya tidak seburuk kalau kondisinya optimal
- Kegagalan sesudah orang memiliki keyakinan efikasi yang kuat, dampaknya tidak seburuk kalau kegagalan itu terjadi pada orang yang keyakinan efikasinya belum kuat
- Orang yang biasa berhasil, sesekali gagal tidak mempengaruhi efikasi
2. Pengalaman orang lain (vicarious experience)
Pengamatan terhadap keberhasilan orang lain dengan kemampuan yang sebanding dalam mengerjakan suatu tugas yang sama. Begitu pula sebaliknya, pengamatan terhadap kegagalan orang lain akan menurunkan penilaian individu mengenai kemampuannya dan individu akan mengurangi usaha yang dilakukan.
3. Persuasi verbal (verbal persuasion)
Pada persuasi verbal, individu diarahkan dengan saran, nasihat dan bimbingan sehingga dapat meningkatkan keyakinannya tentang kemampuan-kemampuan yang dimiliki yang dapat membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Individu yang diyakinkan secara verbal cenderung akan berusaha lebih keras untuk mencapai suatu keberhasilan. Pengaruh persuasi verbal tidaklah terlalu besar karena tidak memberikan suatu pengalaman yang dapat langsung dialami atau diamati individu. Dalam kondisi yang menekan dan kegagalan terus-menerus, pengaruh sugesti akan cepat lenyap jika mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan.
4. Keadaan fisiologis dan emosi (physiological and affective states)
Individu akan merdasarkan informasi mengenai kondisi fisiologis mereka untuk menilai kemampuannya. Ketegangan fisik dalam situasi yang menekan dipandang individu sebagai suatu tanda ketidakmampuan karena hal itu dapat melemahkan performansi kerja individu.
Komentar
Posting Komentar